Kamis, 17 November 2016

Pantun Nasehat



Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti "petuntun". Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan, dan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpasa (baca: uppasa).
Lazimnya pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, bersajak akhir dengan pola a-b-a-b (tidak boleh a-a-b-b, a-a-a-a, atau a-b-b-a). Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.
Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.

Pantun nasehat adalah tutur bahasa yang dirangkai menjadi sebuah kata-kata anjuran yang bersifat mengajak, memperingati dan menegur seseorang untuk menjadi lebih baik. Pantun nasehat ini memiliki fungsi yang sangat bagus untuk membuat motorik, sikap,sifat, dan perilaku seseorang menjadi lebih paham dan mengerti. Pantun yang merupakan puisi lama ini mampu memberikan nuansa baik untuk perkembangan psikologis anak terhadap lingkungan, keluarga ataupun temannya.  

Contoh pantun nasehat   :
Makanan tersaji, di pasang lampu
Lampu menyinari, di atas meja
Naiklah haji, bagi yang mampu
Memenuhi, panggilan dari-Nya

sumber:http://arettanindita.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-pantun-dan-contohnya.html 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Rizky Fitria Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang